Cari artikel

Jumat, 27 Agustus 2010

Pemerintah Bangun 225 Gedung SMP untuk anak-anak smp belajar

Pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), berencana akan menambah sebanyak 225 gedung SMP baru untuk anak smp belajar di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari penuntasan program Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun.

Direktur Pembinaan SMP Kemendiknas, Didik Suhardi mengatakan, pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk satu lokasi pembangunan SMP tersebut. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan gedung beserta sarana olahraga, perpustakaan, laboratorium, mushola, serta prasarana lainnya.

Anggaran yang berupa dana block grant ini, disebutkan merupakan dana APBN yang langsung diberikan kepada pemerintah daerah. Lokasi pembangunannya sendiri diprioritaskan untuk daerah yang masih memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) rendah. ”Pembangunan tersebar di seluruh Indonesia. Namun bagi yang APK-nya tinggi seperti Jogjakarta, Bali dan DKI Jakarta, tidak mendapat jatah,” kata Didik, di Gedung Kemendiknas, Jakarta, Rabu (25/8).

Sebelumnya, program serupa disebutkan juga telah dijalankan, sehingga program pembangunan kali ini merupakan program lanjutan. Di mana pada program tahun lalu, pembangunan dilakukan di 287 lokasi di seluruh Indonesia. ”Alokasi dananya tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya,” terang Didik.

Didik pun menjelaskan, program ini memang akan dilakukan secara berkelanjutan. Tahun depan, kata Didik lagi, juga akan dibangun gedung SMP baru, agar program Wajar 9 Tahun ini dapat terpenuhi. Lebih jauh disebutkan, pembangunan gedung sekolah tersebut telah dimulai antara lain di Riau, di mana terdapat delapan SMP baru yang dibangun. Di antaranya yakni SMP 9 Tambusai Utara, SMP 7 Kunto Darussalam, SMP 6 Rambah, SMP 3 Bangun Purba, SMP 3 Bonai Darussalam, SMP 2 Bonai Darussalam, SMPN 7 Tapung, serta SMPN 2 Tapung Hulu.

Untuk diketahui, seperti disampaikan Didik pula, sebelumnya Kemendiknas juga telah mengeluarkan dana sebesar 9,3 triliun guna perbaikan 138.000 ruang kelas. (jpnn)

Tidak ada komentar: